Sabtu, 26 Maret 2011

For Japan

sistem keamanan Biometrik

BiometriksDari  konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa autentification dalam security adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keamanan data, namun sudah banyak teknologi yang diterapkan untuk mejaga keautentikan tersebut, akan tetapi hal itu banyak kendala dalam penerapanya dan masih kurang memberikan perlindungan yang aman. Teknologi biometrik menawarkan autentikasi secara biologis memungkinkan sistem dapat mengenali penggunanya lebih tepat. Terdapat beberapa metode diantaranya : fingerprint scanning, retina scanning, dan DNA scanning. Dua metode terakhir masih dalam taraf penelitian, sedangkan fingerprint scanning saat ini telah digunakan secara luas dan digunakan bersama-sama dengan smartcard dalam proses autentikasi.
Biometriks secara teoritis dapat lebih efektif untuk mengindentifikasi pribadi seseorang karena biomatriks mengukur karakteristik masing-masing pribadi untuk membedakan setiap orang. Tidak seperti dengan metoda indentifikasi konfensional yang menggunakan sesuatu yang anda punyai, misalnya kartu indentitas untuk akses masuk ke suatu bangunan, atau suatu yang anda ketahui, seperti password untuk log on ke system Komputer dan lain-lain.Ketika digunakan untuk indentifikasi pribadi, teknologi biomatriks mengukur dan menganalisa karakteristik tingkah laku dan fisiologis manusia. Mengindentifikasi karakteristik fisiologis seseorang yang didasarkan pada pengukuran langsung bagian dari body – fingertips, hand geometry, facial geometry dan eye retinas serta irises.          Jenis-jenis system biomatriks. Ada tujuh jenis mengukuran biomatriks yang pada umumnya digunakan :·         Fingerprint Verification, adalah produk dari biomatriks yang paling dikenal. Produk scanning Sidik jari adalah jenis yang paling umum. Sebagai mana yang telah diterapkan, Sidik jari menawarkan potensial keakuratan yang tinggi. Namun ada beberapa permasahan potensial yang dapat muncul, misalnya ada luka atau kotoran pada jari dan hal ini menyebabkan tidak dapat dikenalinya Sidik jari tersebut. Beberapa scanner Sidik jari akan menscan denyut nadi sepertihalnya jari.             
·          Hand geometry, adalah salah satu metoda pembuktian dan biasanya menawarkan kinerja, mudah untuk digunakan, dan perhitungan yang baik. Hand geometry secara luas digunakan untuk kendali akses fisik dan sistem waktu/ kehadiran.              
·         Voice Recognition mungkin metode yang paling diinginkan pemakai karena semua orang ingin berbicara dengan computer. Dalam prakteknya, penerapan voice recognition sangat sulit. Kemajuan terbaru dalam pengenalan suara sudah sangat meningkat termasuk teknologi ini, dan ini masih subjek permasalahan. Akuistik lokal, suara latar, kualitas mikropon, pilek/ flu, dan kemarahan semua ini bisa mengubah suara manusia sehingga membuat/ mempengaruhi pengenalan suara sulit atau mustahil untuk dideteksi keabsahannya. Lebih lanjut, sistem voice recognition cenderung memakan waktu dan prosesnya sangat sulit dan memerlukan banyak ruang untuk penyimpanan. ·         Retinal Scanning, menyediakan keakuratan yang tinggi. Pola retinal adalah ciri khusus yang sangat tinggi. Setiap mata mempunyai pola pembuluh darah yang unik; bahkan mata yang identik kembar juga berbeda. Walaupun masing-masing pola secara normal dapat terpengaruh oleh karena suatu penyakit seperti glaukoma, kencing manis, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.      ·         Iris Scanning, mengatasi dari permasalahan scanner retina. Karena iris (yang diwarnai bagian dari mata) adalah kelihatan dari jauh, kontak langsung dengan scanner tidak diperlukan dan tidak harus melepaskan kacamata. Teknologi bekerja dengan scanning pola acak yang unik dari iris. Yang menarik dari metoda ini adalah tidak mengandalkan pada warna iris (kamera yang digunakan adalah hitam dan putih). Ini adalah penting oleh karena popularitas dari lensa kontak warna—beberapa penjual mengakui sistem mereka akan bekerja dengan kontak warna dan bahkan melalui kacamata hitam yang tidak memantulkan cahaya.     ·         Signature Verification, memiliki sinergi teknologi lain bukan karena digunakan oleh orang-orang untuk menandatangani berbagai hal. Tandatangan diperlakukan sebagai satu rangkaian pergerakan yang berisi data biometrik yang unik, seperti irama pribadi, akselerasi, dan arus tekanan.                   
·         Facial Recognition, adalah salah satu metoda biometrik yang paling baru. Teknologi ini telah menarik banyak perhatian. Kemajuan berlanjut untuk dibuat dengan teknologi muda ini, tetapi sampai saat ini sistem facial recognition pasti mempunyai batas kesuksesan yang terbatas dalam aplikasi praktis.             
Teknologi sistem biometrik sangat kompleksitas baik kemampuan, dan kinerjanya, biasanya sistem biometrik ini menggunakan alat tambahan seperti kamera dan perangkat scanning untuk menangkap images, merekam, atau mengukur karakteristik seseorang dan software/ hardware komputer untuk menyadap, mengkodekan, menyimpan, dan membandingkan karakteristik ini. Contohnya, adalah pengenalan sidik jari yang sangat sederhana (semua manusia mempunyai sidik jari), yang baru-baru ini digunakan untuk mengidentifikasi tewasnya (Batu-Malang, 09 Nopember 2005) gembong teroris Asia asal Negara Malaysia Dr. Azhari, walaupun masih didukung dengan bukti-bukti yang lainnya untuk meyakinkan public. Efektifitas KinerjaSalahsatu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja sumberdaya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Strategi tersebut hendaknya merupakan strategi yang berorientasi pada tujuan yaitu dengan menyamakan persepsi antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.  Kepentingan tujuan perusahaan dan kepentingan tujuan karyawan tidak dapat dipisah-pisahkan karena berada dalam satu kesatuan kebersamaan yang utuh. Namun, acap terjadi kesenjangan (gap) antara tujuan dan harapan karyawan terhadap perusahaan, dengan realitas yang ada. Hal tersebut seringkali menimbulkan masalah-masalah SDM. Adanya masalah-masalah SDM tersebut  akan mempengaruhi kinerja karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Dalam upaya mencapai effesiensi kerja faktor kehadiran (absensi) karyawan merupakan hal yang cukup penting, apalagi berhubungan dengan produksi, penggajian, prestasi kerja, dll. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi kepegawaian (SDM/ human resources management ) maupun kejujuran karyawan, Hal ini dimungkinkan adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Dengan sistem absensi berbasis biomatriks (sidik jari) proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal. Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta kebijakan untuk kemajuan suatu instansi/lembaga. Pencatatan absensi karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi SDM maupun kejujuran karyawan yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberikan peluang adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Proses pencatatan dan pelaporan kehadiran karyawan merupakan proses yang repetitif (berulang). Karyawan datang pada waktu tertentu dan mengambil kartu absensi dari rak kartu, kemudian memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin pencetak waktu dan tanggal pada kartu tersebut. Selanjutnya menyimpannya kembali dirak kartu. Setiap periode tertentu pegawai administrasi mengambil kartu-kartu absensi tersebut dan mentabulasikan data-data absensi tersebut dalam spreadsheet dikomputer dan menyimpan kembali kartu-kartu tersebut pada rak ditempatnya masing-masing. Prosedur tersebut diulang-ulang terus menerus tanpa banyak perubahan. Pengulangan prosedur pencatatan absensi dan pelaporan pengupahan tersebut sebenarnya sangat cocok untuk menggunakan proses terotomatisasi seluruhnya oleh komputer. Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka dikembangkanlah teknologi biometrik yang memiliki keunggulan sifat  tidak dapat dihilangkan, dilupakan atau dipindahkan dari satu orang ke orang lain, juga sulit ditiru atau dipalsukan.Dengan adanya sistem pencatatan dan pelaporan berbasis biomatriks (sidik jari) pengulangan tadi dapat sebagian besar dilakukan oleh komputer. Proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal 

macam-macam bentuk sistem keamanan Biometrik

1) Pengenalan sidik jari. Sistem ini meliputi sebuah perangkat keras scanner dan

perangkat lunak. Merekam karakteristik sidik jari yang spesifik, menyimpan data

tiap-tiap user ke dalam sebuah template, ketika user mencoba lagi menguatkan

akses maka perangkat lunak akan membandingkan data yang tersimpan pada

template dengan pembacaan sidik jari dari scanner.

Sistem sidik jari sangat akurat tetapi dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan

di dalam sidik jari (terbakar, bekas luka dan sebagainya), kotoran dan faktor-

faktor lain yang menimbulkan gangguan pada gambar. Beberapa jenis aplikasi

yang dapat diterapkan pada teknologi sidik jari adalah: Police Investment System,

Door Access System, Card Access System, Software Access System, Banking

System, Time and Attendance System, ID Card System dan sistem keamanan yang

lain.

(2)Pengenalan wajah. Pengenalan bentuk-bentuk dan posisi dari ciri-ciri wajah

seseorang adalah tugas yang kompleks. Pertama sebuah kamera menangkap

gambar dari sebuah wajah dan kemudian software memilah-milah pola informasi

yang selanjutnya dibandingkan dengan template user.

(3) Pengenalan bagian mata. Pola bagian mata adalah rumit, dengan

keanekaragaman dari karakteristik yang unik dari tiap-tiap orang. Sebuah sistem

pengenalan iris menggunakan sebuah kamera video untuk menangkap contoh dan

perangkat lunak membandingkan data hasil dengan template-template yang

disimpan.

(4) Pengenalan retina. Mungkin dari semua itu yang paling aman dari bekerjanya

sistem biometrik adalah retina, dan lapisan-lapisan pembuluh yang dilokasikan di

belakang mata. Gambar retina sulit untuk ditangkap dan selama pendataan user

harus memusatkan sebuah titik serta mempertahankannya sehingga kamera dapat

melaksanakan penangkapan gambar dengan baik. Hal yang sebenarnya

ditentukan adalah pola dari pembuluh-pembuluh darah. Tetapi ketika pola-pola

ini unik pada tiap-tiap orang, identifikasi dapat menjadi lebih presisi. Sistem yang

didasarkan pada dua bagian mata, iris, dan retina adalah dipertimbangkan untuk

menawarkan tingkat keamanan terbaik

(5) Geometri lengan. Dengan sistem ini, pengguna meluruskan lengan menurut

petunjuk tanda pada perangkat keras pembaca lengan (reader), menangkap

gambar tiga dimensi dari jari-jari dan tulang kemudian menyimpan data dalam

sebuah template. Geometri lengan telah digunakan selama beberapa tahun dan

dimanfaatkan untuk sistem keamanan pada perlombaan Olympiade 1996.

(6) Geometri jari. Peralatan ini sama untuk sistem-sistem geometri. Pengguna

menempatkan satu atau dua jari di bawah sebuah kamera yang menangkap

bentuk dan panjang wilayah jari serta tulang-tulangnya. Sistem menangkap

gambar tiga dimensi dan mencocokkan data dengan template-template yang

disimpan untuk menentukan identitas.

(7) Pengenalan telapak tangan. Sama dengan pengenalan sidik jari, biometrik

telapak tangan memusatkan pada susunan-susunan yang beragam, misalnya

bagian-bagian tepinya dan bagian-bagian yang tidak berharga yang ditemukan

pada telapak tangan.

(8) Pengenalan suara. Metode ini menangkap suara dari speaker menurut sifat-sifat

bahasa. Penggunaan utamanya adalah aplikasi keamanan berbasis telepon.

Keakurasiannya dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut seperti suara gaduh dan

pengaruh-pengaruh dari penyakit atau kelelahan pada suara.

Satu masalah nyata dengan pengenalan suara adalah sistem dapat dikelabui oleh

suara tape dari suara seseorang. Untuk alasan ini sistem suara lanjutan harus

mampu memperluas atau memperpanjang proses verifikasi dengan memberikan

perkataan-perkataan yang lebih sulit dan panjang, membacanya dengan keras

atau meminta sebuah perkataan yang berbeda yang dibaca setiap waktu.

(9) Pengenalan tanda tangan. Sistem verifikasi tanda tangan memerlukan satu hal

utama yaitu penerimaan masyarakat umum (publik). Di segala hal dari deklarasi

kemerdekaan sampai slip sebuah kartu kredit. Masyarakat cenderung untuk

menerima tanda tangan seseorang sebagai bukti dari identitasnya.

Sebenarnya sistem pengenalan tanda tangan atau sering disebut dengan sistem

verifikasi tanda tangan dinamis (dynamic signature verification system). Betapa

pun terlihat sederhana sebuah tanda tangan, peralatan mengukur baik ciri-ciri

yang membedakan tanda tangan dan ciri-ciri yang membedakan dari proses

penulisan tanda tangan. Ciri-ciri ini mencakup tekanan pena, kecepatan dan titik-

titik ketika pena diangkat dari kertas.

Pola-pola ini ditangkap melalui sebuah pena yang dirancang khusus atau tablet

(bisa juga kedua-duanya) dan dibandingkan dengan pola-pola template.

Permasalahannya adalah tanda tangan kita berbeda secara berarti dan dari satu

contoh ke contoh yang lain, sehingga keakurasian yang sangat kuat

membutuhkan banyak contoh dan sebuah proses verifikasi lanjutan. Terdapat

sistem biometrik utama yang sedang dalam pengembangan, ilmuwan-ilmuwan

sedang mengembangkan dan menguji kemungkinan-kemungkinan terjadinya

sistem yang didasarkan pada analisa DNA, pola-pola pembuluh darah dan bahkan

bau tubuh manusia.

kelemahan sistem keamanan Biometrik

 -Untuk orang yang terkena diabetes, mata bisa terpengaruh sehingga perbedaan.
- Biometrics adalah sebuah solusi keamanan yang mahal.
- Hal ini ditemukan bahwa dengan usia, suara seseorang berbeda. Juga ketika orang terkena flu atau infeksi tenggorokan perubahan suara atau jika ada ada terlalu banyak suara dalam lingkungan ini maynot metode otentikasi dengan benar. Oleh karena itu metode verifikasi ini tidak bisa dilaksanakan setiap saat
- sidik jari dari orang-orang yang bekerja di industri kimia sering terpengaruh. Oleh karena itu perusahaan tersebut seharusnya tidak menggunakan modus jari cetak otentikasi.

keuntungan sistem keamanan Biometrik

* Increase security
* Reduce fraud by employing
* Eliminate problems caused by lost 
* Reduce password administration costs
* Replace hard-to-remember passwords
* Integrate a wide range of biometric solutions and technologies
* Make it possible, automatically, to know WHO did WHAT, WHERE and WHEN
* Offer significant cost savings or increasing ROI 
* Unequivocally link an individual to a transaction or event